Rambut Rontok

Apakah Stres Bisa Membuat Rambut Kita Rontok?

Kabar yang beredar di khalayak umum bahwa stres bisa memicu kerontokan pada rambut kita. Apakah itu benar atau cuma isapan jempol belaka?.

Bagaimana Stres bisa Memicu Kerontokan Rambut?

Kerontokan rambut akibat stres memang fenomena yang riil. Jika kamu pernah mengalami masalah emosional yang mendalam atau stres secara fisik ini bisa mengakibatkan salah satu telogen effluvium atau alopecia areata menjadi aktif. Keduanya adalah penyebab rambut kita rontok.

Telogen effluvium adalah yang paling umum dari dua jenis penyebab rambut rontok karena stres dan kabar baiknya adalah ini tidak separah dari yang kedua. Telogen effluvium menyebabkan rambut berhenti tumbuh dan tertidur, akhira jatuh 2-3 bulan kemudian. Kabar baiknya adalah bahwa setelah 6-9 bulan, akan mulai tumbuh kembali. Jika Anda berada di kamar mandi dan Anda menemukan rambut Anda keluar sehelai demi sehelai, atau jika rambut di kepala Anda terlihat lebih tipis dan kurang sehat dari biasanya, mungkin saja penyebabanya adalah stres.

Pada jenis Telogen effluvium, rambut Anda yang rontok akan menjadi rambut telogen. Anda bisa mengetahui jenis rambut ini dari adanya keratin pada bagian akhir akarnya. Hal ini tidak membahayakan, hanya saja rambut Anda akan menjadi semakin tipis sehingga bisa menyebabkannya Anda kurang menarik (subjektif).

Telogen effluvium disebabkan oleh perubahan hormon Anda yang secara efektif mengejutkan rambut telogen menjadi keadaan yang tidak aktif. Diet, kehamilan dan pengobatan semua dapat menyebabkan telogen effluvium dan stres kronis dapat menyebabkan efluvium telogen yang persisten.

Dalam alopecia areata, sel darah putih akan menyerang folikel rambut yang akan mengakibatkan kematian rambut-rambut tersebut. Rambut Anda mungkin rontok dalam gumpalan besar dalam waktu tiga minggu sehingga menghasilkan seperti tambalan-tambalan dan bisa sangat terlihat. Hal ini bisa menutupi seluruh kulit kepala dan bahkan menyebabkan hilangnya bagian tubuh rambut. Dalam kasus ini, rambut kadang-kadang bisa tumbuh kembali tanpa pengobatan, kecuali pada kasus lain, mungkin perlu untuk mendapatkan perawatan medis.

Sumber : http://www.healthguidance.org/entry/17996/1/Is-Stress-Hair-Loss-Real.html
dengan translasi