Di Indonesia, BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) merupakan penyebab kematian neonatus kedua setelah asfiksia (Kementerian Kesehatan RI, 2014). Di RSUD dr. Soeroto Ngawi angka kematian BBLR cukup tinggi, tahun 2017 tercatat 46 bayi, tahun 2018 meningkat menjadi 65 bayi (termasuk bayi berat lahir sangat rendah dan berat badan ekstrim sangat rendah).
Diharapkan dengan Inovasi Gen Dahsat, semua Bayi Berat Lahir rendah dapat tumbuh dan berkembang secara optimal layaknya bayi yang lahir dengan berat badan normal.