Adanya fenomena “ Leher Botol Ganda ” di Rumah Sakit dimana pasien masuk satu pintu di loket pendaftaran baru tersebar di poliklinik dan keluar juga di satu tempat yaitu pelayanan farmasi, memunculkan inovasi untuk mengatasi permasalahan tersebut yakni dengan “Sedan Dirasa Nyaman” ( Sedikit Antrian di Rumah Sakit Membuat Semua Nyaman ). Tujuannya :
1) Ditawarkan pilihan layanan pengambilan obat;
2) Mengurai tumpukan antrian akhir di farmasi;
3) Pasien tidak perlu menunggu lama hingga pelayanan obat selesai.
Inovasi ini berhubungan dengan SDGs yang ketiga yaitu kehidupan sehat dan sejahtera dengan mengacu pada pilar pembangunan sosial. Inovasi ini murni pengambangan layanan RSUD Dr. Soeroto Ngawi yang mudah diadaptasi dan diterapkan di fasilitas kesehatan lainnya
Inovasi ini mencakup 3 layanan pengambilan obat yaitu :
1) Lantip BISA DIAKALIN (Layanan Titip Obat Bisa Ditinggal Aktifitas Lain) mendapat penghargaan KOVABLIK Top 25 Provinsi Jawa Timur di tahun 2018;
2) Lantip BISA DIDIEMIN (Layanan Titip Obat Bisa Diambil Didekat Tempat Tinggal) dimulai tanggal 01 April 2019;
3) Lantip TERAMAH (Layanan Titip Obat Diantar Sampai Dirumah Pasien dan Murah) dimulai awal tahun 2021 hasil kerjasama dengan PT Pos Indonesia.
Ketiga inovasi diatas merupakan komitmen Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soeroto untuk terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik. Dimulai dari tahun 2017 inovasi Lantip BISA DIAKALIN muncul, kemudian dikembangkan menjadi Lantip BISA DIDIEMIN dimana ditawarkan 5 titik rumah pengambilan obat tersebar diseluruh Kabupaten Ngawi sehingga pasien tidak perlu jauh-jauh untuk mengambil obat ke Rumah Sakit.
Di tahun 2020 awal masa pandemi, Rumah Sakit tetap memberikan pelayanan yang prima sehingga Lantip TERAMAH hadir. Bekerja sama dengan PT. Pos Indonesia, obat diantarkan sampai rumah diseluruh daerah Kabupaten Ngawi. Meningkatnya peminat inovasi ini menyebabkan antrian akhir di farmasi berkurang sehingga pasien menjadi nyaman.
Perlu dibanggakan bahwa inovasi ini tidak ada laporan terjadi cluster penyebaran Covid-19 di RSUD dr. Soeroto.