Bijaklah dalam Menggunakan Antibiotik

Oleh :  dr. Muhammad Amin *).

*) Bagian Mikrobiologi Klinik dan ketua PPRA RSUD dr. Soeroto Ngawi, Jawa Timur

Jika Anda selalu melakukannya pada saat itu semua, maka Anda perlu mewaspadai munculnya kelompok kuman yang kebal terhadap antibiotik. Kuman ini sewaktu-waktu akan dapat menyebabkan infeksi. Karena sifatnya yang kebal terhadap antibiotik, maka para dokter akan lebih sulit mengobatinya. Hal ini wajar karena pilihan antibiotiknya sudah semakin sedikit. Menurut penelitian yang dilakukan para ahli, penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman yang mengalami kekebalan terhadap antibiotik lebih buruk kesudahannya atau yang sering disebut dengan clinical outcome. Diantaranya lama rawatnya memanjang, angka kesakitan dan kematiannya lebih tinggi, dan biaya pengobatannya menjadi lebih mahal.

Sebenarnya apa yang terjadi?

Kuman adalah makhluk hidup ciptaan Allah yang secara normal memiliki fungsi tertentu. Beberapa diantaranya hidup secara “damai’ dengan manusia, membantu membuatkan vitamin K yang dibutuhkan manusia, membantu fermentasi aneka bahan makanan olahan, hingga menjadi “pabrik” insulin yang sangat penting untuk penderita kencing manis. Di antara mereka ada yang hidup di kulit, saluran pernapasan, saluran pencernakan, dan saluran perkemihan. Pada saat pemberian antibiotik, tidak hanya kuman yang dituju saja yang mengalami kematian. Kuman yang lain yang selama ini hidup damai dan “berjasa” kepada manusia juga akan mengalami kematian, tinggallah kuman yang kebal. Mereka tidak mati, karena kebal.

Di antara 1 juta-atau 1 milyar kuman ada satu – dua kuman yang mengalami kekebalan terhadap antibiotik. Sebelum mendapat terapi antibiotik, komposisi kuman terjaga seperti ini. Kuman kebal terhambat perkembangannya oleh kuman yang lain. Pada saat kuman yang lain mati, tak ada lagi penghambat bagi perkembangannya kuman kebal. Maka mereka berkembang secara cepat dan menjadi penghuni tempat-tempat yang ada di tubuh manusia menggantikan kuman yang tidak kebal. Suatu saat terjadi penurunan daya tahan tubuh manusia karena satu dan lain hal. Kuman kebal tersebut akan berulah dan menjadi penyebab infeksi. Saat itulah manusia akan kesulitan mendapatkan terapi antibiotik.

Apakah tidak boleh menggunakan antibiotik?

Antibiotik adalah obat yang sangat dibutuhkan pada saat yang tepat, yaitu saat terjadinya infeksi oleh kuman. Dengan pemberian antibiotik kuman penyebab penyakit infeksi akan mati, dan dengan izin Allah manusia menjadi sembuh. Jika tidak diberi terapi antibiotik maka kuman tersebut akan merajalela dan merangsang tubuh mengeluarkan zat-zat yang dapat menyebabkan infeksi berat, sepsis, syok sepsis, hingga kecacatan, dan bahkan menuju kematian.

Antibiotik bukanlah obat yang digunakan sebagai penurun panas, menghilangkan flu dan batuk, bukan obat anti gatal, bukan pula obat anti diare. Dibutuhkan pertimbangan yang matang dari para dokter untuk memberikan antibiotik: diagnosa penyakit infeksinya harus tegak berdasarkan pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium, ronsen, dan kultur mikrobiologi. Jadi memang tidak mudah memutuskan apakah Anda benar-benar membutuhkan antibiotik atau tidak. Sebelum memutuskan mengkonsumsi antibiotik, lebih amannya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter. Permenkes no. 8 tahun 2015 mengingatkan kita dan para dokter agar menggunakan antibiotik secara bijaksana, yaitu menambahkan pertimbangan terjadinya kekebalan antibiotik selain pada pertimbangan rasional.

Namun sebelum itu semua, biasakan hidup sehat, berolahraga cukup, makan bergizi, jauh dari narkoba dan miras, serta jauh dari stres fisik dan psikis agar imunitas Anda dalam kondisi baik dan mampu melawan kuman secara alamiah. Allah menasihatkan agar memakan makanan yang halal lagi baik. Rasulullah menasihatkan agar rajin berpuasa. Beliau juga mengingatkan agar kita menghindari daerah yang terkena wabah penyakit (menular) dan mencegah pihak yang sudah berada di daerah tersebut untuk keluar dan menjadi pembawa bibit penyakit ke tempat lain. Semoga Anda dan keluarga selalu dalam kondisi sehat wal afiat sehingga dapat menjalani ibadah kepada Allah dalam keadaan yang menyenangkan. Aamiin