Foto logo utama artikel

Klasifikasi Antibiotik (Katzung ed12nd, 2012)

Dr. Muhammad Amin, Sp.MK

Penggunaan antibiotik bijaksana sangat diperlukan dalam rangka mencegah dan mengendalikan resistensi kuman terhadap antibiotik. Outcome klinis penyakit infeksi yang disebabkan kuman multiresisten lebih buruk dibandingkan dengan kuman wild type. Pada kuman yang multiresisten pilihan antibiotik yang sensitif lebih sedikit dibandingkan dengan kuman wild type. Hal ini berakibat pada probabilitas pemberian antibiotik empirik yang tepat berkurang. Beberapa peneliti melaporkan perburukan outcome pada ketidaktepatan pemberian terapi antibiotik empirik: mortalitas meningkat hampir 1,5 kali (Leibovici L, et al., 1998; Harbarth et al., 2003), 2 kali (Fraser et al., 2006; Micek ST, 2005), dan lama masa perawatan meningkat 2 hari (Fraser et al., 2006; Leibovici L, et al.).

Pemberian antibiotik bijaksana membutuhkan ketersediaan informasi data epidemiologik kuman penyebab infeksi dan spektrum teraputik suatu antibiotik. Data epidemiologik kuman penyebab infeksi dapat diketahui dari peta kuman lokal, nasional, maupun internasional. Dalam hal peta kuman lokal, komite atau tim PPRA rumah sakit akan mengupdate secara periodik. Peta kuman dapat dikelompokkan ke dalam jenis infeksi (spesimen klinik yang dikultur) dan ruangan asal spesimen. Agar dapat bermakna secara epidemiologik, dibutuhkan jumlah minimal 30 isolat/ kuman dari setiap spesimen klinis dan ruangan.

Adapun informasi mengenai spektrum teraputik suatu antibiotik dapat memandu klinisi memilih antibiotik empirik. Di bawah ini beberapa antibiotik dengan spektrum teraputiknya (Katzung et al, 2012)

  • Penicillins (misalnya penicillin G)— Memiliki aktivitas melawan –terutama- bakteri gram positif, kokus gram negatif, anaerob yang tidak memproduksi enzim betalaktamase.

  • Penicillins anti staphylococcal (misalnya nafcillin)— Aktif melawan staphylococcus dan streptococcus. Tidak aktif terhadap enterokokus, bakteri anaerob, batang gram negatif, dan kokus gram negatif.

  • Extended-spectrum penicillins (ampicillin dan penicillins anti pseudomonal)— Sama dengan penicillin, memiliki aktivitas yang lebih bagus kepada bakteri gram negatif. Sebagaimana penicillin, kelompok ini rentan terhadap enzim betalaktamase.

  • Tetracycline merupakan antibiotik spektrum luas: beberapa gram positif dan negatif, termasuk beberapa anaerob, riketsia, klamidia, dan mikoplasma. Bekerja menghambat sintesa protein.

  • Tigecycline adalah golongan pertama dari glycylcycline yang dapat dipakai secara klinis. Memiliki beberapa karakter istimewa yang membedakannya dengan tetrasiklin yang ada lebih dulu. Beberapa bakteri yang resisten terhadap tetraciline masih sensitif terhadap tigecycline oleh karena faktor resistensinya tidak memiliki aktivitas terhadap tigecycline. Spektrum teraputiknya sangat luas: CONS, S.aureus termasuk MRSA, vancomycin-intermediate dan strain vancomycin-resistant streptococci, penicillin-susceptible dan resistant-enterokokus, termasuk yang resisten vancomycin, batang gram positif; Enterobacteriaceae; Acinetobacter yang multidrug resisten; anaerobes, baik gram-positif dan gram-negatif; rickettsiae, Chlamydia sp, dan Legionella pneumophila; dan mycobacteria yang rapidly growing sensitif dengannya. Proteus sp dan P.aeruginosa.

Selengkapnya …

Klasifikasi-antibiotik-katzung-by-dr-Amin-Sp-MK